Kamis, 06 Oktober 2016

Bagai Rajawali

Tuhan adalah kekuatanku
Bersama Dia ku tak akan goyah
Ku 'kan terbang tinggi bagai rajawali
Melakukan perbuatan yang besar

Ku 'kan terbang tinggi bagai rajawali
Dan melayang tinggi dalam kemuliaanNya
Biar bumi bergoncang dan badai menerpa
Ku 'kan terbang tinggi bersama Dia


Seberapa kuat aku berlari aku kan tidak dapat menggapai bintang
dan langit-langit di angkasa
tidak dapat ku menyebrangi lautan bahkan samudra
tapi aku tahu pasti kasihMu untukku adalah suci
dan sia-sia segala hidup yang menyebalkan


Aku tahu seberapa jauh aku melangkah hanya Kau yang aku tunggu
yang kunanti dalam hidupku
Ya, Tuhanku aku mau Kau yang menjadi kepala dalam keluarga bahkan rumah tanggaku
aku tahu Kau selalu beserta ku
ku jamin dan Kau jaminku
untuk ada dalam perkenananMu

#AllisfromAbove
Verse
Tuhan adalah kekuatanku
Bersama Dia ku tak akan goyah
Ku 'kan terbang tinggi bagai rajawali
Melakukan perbuatan yang besar

Chorus
Ku 'kan terbang tinggi bagai rajawali
Dan melayang tinggi dalam kemuliaanNya
Biar bumi bergoncang dan badai menerpa
Ku 'kan terbang tinggi bersama Dia - See more at: http://www.penyembah.com/lagu/view/bagai-rajawali-2#sthash.j6X0JmBf.dpuf
Verse
Tuhan adalah kekuatanku
Bersama Dia ku tak akan goyah
Ku 'kan terbang tinggi bagai rajawali
Melakukan perbuatan yang besar

Chorus
Ku 'kan terbang tinggi bagai rajawali
Dan melayang tinggi dalam kemuliaanNya
Biar bumi bergoncang dan badai menerpa
Ku 'kan terbang tinggi bersama Dia - See more at: http://www.penyembah.com/lagu/view/bagai-rajawali-2#sthash.j6X0JmBf.dpuf
Verse
Tuhan adalah kekuatanku
Bersama Dia ku tak akan goyah
Ku 'kan terbang tinggi bagai rajawali
Melakukan perbuatan yang besar

Chorus
Ku 'kan terbang tinggi bagai rajawali
Dan melayang tinggi dalam kemuliaanNya
Biar bumi bergoncang dan badai menerpa
Ku 'kan terbang tinggi bersama Dia - See more at: http://www.penyembah.com/lagu/view/bagai-rajawali-2#sthash.j6X0JmBf.dpuf

Didoa ibuku

Di waktuku masih kecil gembira dan senang
tiada duka kukenal tak kunjung mengerang
di sore hari nan sepi
ibuku bertelut sujud berdoa ku dengar namaku disebut

lagu yang masih bertahta dalam benakku
selama ini mungkin dosa terbesarku membangkang orang tua
tapi aku percaya orang tuaku membuat semuanya menjadi kebaikan buatku
Tuhan, ampuni aku...


Terima kasih sudah memberikan aku orang tua dan keluarga yang menyayangiku
udah buat aku mencintai keluargaku

Thanks Lord

Selasa, 04 Oktober 2016

Siap-siap

Selagi masih ada di dunia ini
janganlah mengeluh tentang apapun
kalaupun dunia ini memang benar membuatmu menangis
menangislah
jangan ditahan karena memendam perasaan yang sebenarnya itu
tidak mudah dan harus kau ekspresikan
contohnya dengan hal-hal positif
bikin tulisan, diary, baca, nonton, nyanyi dengar musik, jalan-jalan
dengan begitu kalian ga mudah stress atau bahkan mengurangi depresi di dunia ini
selamat berjuang!!!
meskipun hidup masih panjang, tetaplah bersiap-siap kedatangan Tuhan Yesus untuk kali kedua

#AllisfromAbove

Telapak tangan Tuhan

Selagi aku masih hidup aku dapat berkarya
mungkin orang melihat aku tidak ada kegiatan atau menganggur
tapi inilah pekerjaanku
kesaksian lewat blog ku mengerjakan keselamatanku
tiada orang di dunia ini yang bisa sukses tanpa bantuan tangan Tuhan
jadi janganlah sombong jika ada dari kalian yang sukses
Tuhan lah yang punya galaxy alam semesta ini
kalau-kalau kau congkak dan angkuh
dengan mudah Dia bisa membalikkan telapak tanganNya...

Amin

Senin, 03 Oktober 2016

kan selalu ada

Selama aku bertahan dalam sepiku
aku mencoba hidup sendiri dalam diamku
selama kau ada dalam tidurku
ku kan memanggilmu
aku tahu jalan kita masih panjang
jalan kita kan Tuhan yang atur
atau kau dan Kau akan bekerja sama membahagiakan aku
jalan kita masih harus ke Roma
aku pilih jalan ini dan tidak ada jalan lain ke IBIZA
ku kan selalu memilihmu
Kau kan ada dalam mimpiku
ada dalam detak jantungku
ada dalam bayanganku
nadi ku
memoriku
hidupku

Sabtu, 21 Mei 2016

Kembaliku kepada Yesus telah menjadi pilihan hidupku atas dasar kasihNya

Aku mengenal Yesus sejak kecil. Ada masa dimana ketika ada badai dalam hidupku, aku malah meninggalkan Yesus, berpindah kepada keyakinan lain, dan mengucapkan kalimat yang menyatakan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan (dengan maksud tidak mengakui Anak Allah yaitu Yesus dan Roh Allah yaitu Roh Kudus). Namun begitu, aku tetap tidak mendapatkan gambaran mengenai Tuhan Allah sendiri bagaimana. Lalu ketika aku beribadah pada keyakinan itu, aku malah tetap berdoa kepada Yesus yang sudah kukenal sejak kecil. Artinya, tidak seratus persen aku meninggalkan Tuhan Yesus. Memang saat itu ada beberapa pihak yang sangat senang akan keputusan itu yaitu pindah keyakinan. Tapi saat dimana aku mencari wajah Tuhan, Ia mau ditemukan. Seolah Tuhan mendengar doaku yang mencari keberadaanNya, Ia menjemputku lewat orang-orangNya. Benar nyata firmanNya dalam hidupku: sekalipun aku tidak setia, Ia tetap setia karena Ia tidak dapat menyangkal diriNya.
Aku menulis blog ini dengan maksud semoga kesaksianku menjadi berkat bagi orang lain. Sebenarnya aku sangat percaya ketika orang sudah 'kesentuh' sama kasih Yesus (Anak Allah yang diutus Allah sendiri untuk menjadi korban penebusan atas dosa-dosa kita karena itulah satu-satunya jalan manusia diperdamaikan dengan Allah dan memiliki akses menghadap tahtaNya), maka sebenarnya orang itu sudah dipertemukan dengan sosok Bapa surgawi yang sesungguhnya jiwa kita haus dan merindukan kasih seperti itu. Dan dengan peristiwa aku sempat pindah keyakinan, ketika aku kembali kepada Yesus aku membuat keputusan sangat dewasa. Saat kembali kepada salib dan memandangnya, hal itu menjadi keputusan yang sangat real, dengan penuh kesadaran, menyadari bahwa hanya Yesus yang aku percaya yang mampu menyelamatkan jiwaku dari maut (upah dosa). Saat dimana dengan dewasa aku mempunyai pilihan sendiri tanpa ikut-ikutan orang tua maupun orang lain. Dan aku sangat bangga ketika aku kembali kepada gembala hidupku yaitu Yesus. Hhhh...aku seperti perumpamaan domba yang hilang. Dan Ia, Yesus, menemukanku kembali dalam kasihNya.
Mungkin memang ada beberapa yang kecewa kenapa aku kembali kepada Yesus, tapi percayalah jika kita benar-benar mencari Tuhan dengan segenap hati maka Tuhan sendiri yang akan menjawab dan menunjukkan siapa diriNya.
Berada dalam kasih anugerahNya, hal terindah yang pernah ada dalam hidup ini. Dan mungkin ada yang mengira bahwa mengikut Tuhan Yesus kita akan mendapat karma, celaka atau bencana. Seperti kata Asmirandah yang baru saja mengikut Yesus, kita memang ga bisa milih kapan saat badai itu datang tapi kita bisa memilih kepada siapa kita memandang. Memandang salib, dimana Yesus mengangkat kita dari dalam maut menuju kehidupan, mengangkat segala penyakit dengan bilur-bilurNya, dan mengubah kutuk menjadi berkat bagi orang yang percaya dalam namaNya. Dan pada akhirnya semua proses itu yang tadinya buruk buat kita, Tuhan biarkan terjadi untuk membentuk karakter kita. Dan Ia telah menyediakan upah untuk kita yang setia padaNya, kemenangan demi kemenangan akan kita raih karena Dia sendiri yang akan menuntun, tidak dibiarkan sendiri. Dia seperti guru yang memberikan ujian kepada muridnya sesuai dengan kemampuan muridnya. Tapi Dia juga seperti Bapa yang terus memberi kesempatan kepada kita untuk terus maju dan bangkit dari kegagalan. Dia selalu ada dipihak kita, sampai memutih rambut kita tidak akan sekali-kali Ia meninggalkan kita yang berharap padaNya.
Sempat aku berpikir dulu aku pernah meninggalkanNya dan mengecewakanNya, namun setelah kulihat ke belakang kejadian itu menjadi proses dimana aku akhirnya memilih Tuhan Yesus atas dasar kasihNya yang telah memilihku.


Inilah pengalaman pribadiku dengan Tuhan Yesus. Dan tentunya berjalan bersamaNya, aku akan menghadapi banyak tantangan dan melewati banyak kemenangan.

God bless!

#AllisfromAbove

Senin, 02 Mei 2016

Bangkit dan bersinar

Tanggal 27 April kemarin GBI Tamini kedatangan tamu yaitu Jacqlien Celosse. Beliau mempunyai kesaksian yang luar biasa tentang kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Beliau sempat terkena penyakit tumor, mungkin sering orang berkata bahwa penyakit adalah suatu kutuk atas dosa. Namun beliau mengatakan hal itu bukanlah suatu kutuk karena pernah ada istri seorang pendeta besar yang taat pun meninggal karena suatu kanker. Jadi maksudnya adalah penyakit tidak bisa diukur sebagai suatu kutuk atas dosa.

Aku sering berpikir apakah aku dihukum Tuhan karena aku sombong atau dosa yang telah aku perbuat sehingga Tuhan memberikan suatu penyakit. Namun aku mengerti, masalah yang ada dalam hidupku menyebabkan aku memiliki goncangan kejiwaan. Bukan Tuhan yang memberikannya namun Tuhan izinkan ini terjadi agar kemuliaan dan kebesaranNya dinyatakan.

Kedatangan beliau menguatkan imanku, aku menjadi lebih kuat dengan menerima pengertian bahwa saat di dalam lembah kelam hidupku ada tangan Tuhan yang siap mengangkatku. Dan aku imani itu.

Bangkit dan bersinar!


Senin, 25 April 2016

Keburukan menjadi hal baik

Memang kemarin-kemarin aku merasa buruk sekali atas apa yang kulakukan di hari-hari sebelumnya.
Jenuh dan penat kurasakan, berkutat dalam masalah yang sama. Aku berharap ada sedikit penghiburan disediakan bagiku. Dan minggu 24 April kemarin di gereja ada lagu yang baru pertama kali aku dengar. Aku langsung cari di youtube pas sampe rumah. Judulnya Tuhan Selalu Punya Cara, yang nyanyi Anastassya Sari Purba. Ini liriknya:

Kau s'lalu punya cara 
Untuk menjagaku s'nantiasa 
Ada di dalam, rencanaMu Tuhan
 
Kau s'lalu punya cara 

Untuk mengubah keburukan
Agar menjadi hal baik bagiku...
 

Reff:
Bila gunung di hadapanku tak jua berpindah 
Kau berikanku kekuatan untuk mendakinya
Kulakukan yang terbaikku
Kau yang selebihnya 
Tuhan selalu punya cara
Membuatku menang pada akhirnya

Selasa, 05 April 2016

Ketika mulai belajar setia dalam perkara kecil

Cita-citaku mau jadi dokter, pramugari atau guru sepertinya ga aku lanjutin karena beberapa hal.
Aku mulai tau bahwa talentaku adalah menulis dan sedikit kerajinan tangan, lebih ke seni.
Sedikit demi sedikit Tuhan bukakan jalan, hanya tinggal akunya saja yang harus rajin.
Terlebih dari itu, aku memang tidak tau masa depanku akan menjadi apa.
Aku biarkan Tuhan yang bentuk aku menuju masa depanku, entah atau hanya menjadi ibu rumah tangga.
Atau seorang misionaris, aku tidak tau.
Jelas yang kutahu rancanganNya untuk hidupku adalah rancangan damai sejahtera bukan kecelakaan, aku akan terus naik dan bukan turun, akan menjadi kepala dan bukan ekor, dan apapun yang dikerjakan buah tanganku akan berhasil.
Semua kumulai dengan iman sekecil biji sesawi.
Ketika aku mulai setia dalam perkara kecil, aku percaya Tuhan mulai memberiku perkara besar.
Sama-sama belajar, aku dan mamaku sebagai pembimbingku sedang nurut diatur Tuhan asal mau taat.
Ya, biar Tuhan Yesus saja yang menjadi kepala rumah tangga di rumahku.
Perlahan-lahan aku menyadari penyertaan Tuhan dalam hidupku.
Aku percaya bahwa meskipun kelihatan diam, sebenarnya Dia sedang menenun hidupku.
Dalam hal-hal kecil di tiap hariku, aku tahu Dia memperhatikanku, mengajariku, membimbingku untuk dapat lebih dewasa.

Terus berjuang dan tetap mengandalkan Tuhan...itu yang akan menjadi pola hidupku seterusnya.
Amin.

Jumat, 11 Maret 2016

Keterbatasan

Memang manusia tidak bisa perfect, seberapa orang berusaha pasti dia pernah melakukan kesalahan.
Sadar akan keterbatasan manusia, yang tadinya aku mempunyai ekspektasi sempurna dalam hidupku lama-lama memudar. Biasanya yang ada dalam hidup di dunia, ekspektasi di dunia adalah kesempurnaan pribadi. Kalau aku pikir-pikir hal itu tidak mungkin, nabi-nabi saja punya masa lalu kelam dan selama hidupnya dibentuk Tuhan. Apalagi kita atau aku yang manusia biasa. Jadi aku merasa rendah dihadapanNya, semakin kecil dan terlihat Tuhan semakin besar. Cuma Tuhan yang sempurna...

Tidak ada yang sempurna di dunia ini jadi teman-teman tidak perlu membuat ekspektasi sempurna dalam diri karena Tuhan menerima kita apa adanya diri kita dengan segala keterbatasan dan kelemahan kita dan Tuhan pula yang menyempurnakan kita sampai pada akhir prosesNya hingga menjadi emas yang murni...

Selama ini aku belajar untuk tidak melihat standar dunia, namun berusaha tetap terus berkenan di hadapan Tuhan. Bukankah itu lebih baik dibanding kita bersusah payah mencapai standar itu namun tidak dikenanNya...

Manusia melihat apa yang nampak namun Tuhan melihat hati...

Keep strong!!
GBU

#AllisfromAbove

Kamis, 10 Maret 2016

Belajar rendah hati karena kasih Tuhan

Di dalam prosesku melayani, Tuhan mengajarkanku untuk rendah hati. Bukan berarti karena punya harta lebih, aku pun hidup bukan bergelimang harta...namun rendah hati atau sikap hati yang tidak sombong dihadapanNya. Karena kesombongan manusia bukan dari faktor harta saja. Tapi memang bisa dibilang, meskipun aku broken home atau setidaknya tidak tinggal dirumah kumuh aku angkuh karena aku anak Tuhan. Dulu saat aku masih katholik, aku pikir aku sudah mempunyai kasih dan hati untuk melayani. Namun seiring berjalannya waktu, aku melihat kenyataan bahwa ada anak-anak Tuhan lain lebih beruntung dari aku soal rohani dan jasmani. Selain itu mereka punya hati lebih entah itu berasal darimana. Kupikir awalnya mereka adalah anak-anak yang lebih baik dari aku, karena aku menjadi terintimidasi sendiri karena dosa-dosaku dan sikap hatiku yang tidak benar.
Namun Tuhan memberikan hikmatNya padaku, seberapa jauhnya dan seberapa kerasnya aku berusaha memiliki kasih dengan kekuatanku...aku selalu gagal. Kalau tidak karena kasihNya yang mengalir di hatiku, aku tidak mungkin bisa mengasihi total atau dengan tulus melayani. Disitu hatiku terbuka dan mulai lega berpikir bahwa setiap manusia perlu kasih Tuhan mengalir dihatinya untuk dapat mempunyai hati mengasihi...

Dan aku percaya seberapa keras hati orang jika dia disentuh oleh kasih Yesus akan melembut hatinya...
Betapa besar kuasa kasih Yesus...
GBU

#AllisfromAbove

Minggu, 06 Maret 2016

Sukacita kesaksian tentang mamaku sejak menerima Yesus

Shalom!!
Aku baru pulang gereja di GBI Tamini, Puji Tuhan hari ini aku sangat diberkati pasalnya hari ini aku punya cerita-cerita sama mama dan khotbah hari ini pun sangat memberkati.
Aku sama mama memang suka ngobrol tentang Tuhan Yesus, sejak mamaku menjadi orang percaya aku sangat bersyukur dan lebih bersyukur karena mempunyai orang tua yang mengerti keimananku percaya sama Tuhan Yesus, meskipun setiap pergumulan kupercayakan sepenuhnya sama Tuhan tapi ada lah cerita atau curhatan ke mamaku supaya dapat tuntunan dan bimbingan orang tua. Aku seneng banget soalnya sebelum mamaku menjadi orang percaya aku ga tau mesti curhat ke siapa terutama aku mencari sosok orang tua. Kalo mau cerita atau curhat ke papaku kayaknya aku kurang yakin meskipun dia yang mengenalkanku sejak kecil kepada Tuhan Yesus tapi aku ngga bisa share atau bicara soal Tuhan Yesus lebih dalam sama dia karena beberapa hal.
Aku seneng banget dan berterima kasih sama Tuhan karena mamaku menjadi orang percaya yang imannya sudah bisa kliatan lewat kesaksian-kesaksian hidupnya setelah menerima Tuhan Yesus. Lewat mamaku, aku dikuatkan oleh kesaksiannya dan apa yang dia ucapkan tentang Tuhan. Memang sejak kecil aku berdoa pada Tuhan supaya mamaku bisa mengenal Tuhan Yesus pada akhirnya, dan terutama sejak papaku menikah lagi aku minta sama Tuhan supaya aku diberikan orang tua yang dapat menuntun dan membimbing aku soal keimananku sama Tuhan Yesus. Dan atas kasih karuniaNya yang begitu luar biasa, Tuhan mengabulkan doaku. Perjalanan iman yang cukup lama dan dibutuhkan kesabaran serta ketekunan doa. Dan yang lebih bikin sukacita lagi adalah mamaku menerima Tuhan Yesus karena perjumpaannya sendiri, maksudnya pengalaman hidupnya sendiri bersama Tuhan tanpa paksaan ataupun karena orang lain namun karena Tuhan yang memberi hikmat pengertian dan pengenalan akan diriNya.
Memang percaya Tuhan bukan berarti jalan hidup akan lurus dan senang-senang saja karena Tuhan tidak menjanjikan langit selalu biru tetapi Dia janji selalu menyertai. Dia juga tidak janji jalan selalu rata tetapi Dia janji memberikan kekuatan.
Setelah mamaku menjadi orang percaya tentu saja ada harga yang harus dibayar dalam mengikut Tuhan Yesus, kalau kata Pdt. Freddy harga yang harus dibayar itu adalah tetesan air mata.

Nah, tadi aku sama mamaku sebelum masuk gereja kita minum-minum dulu di foodcourt. Disitu kita ngobrol-ngobrol soal melayani keluarga. Aku memang dari dulu karena merasa menjadi orang berdosa yang ditebus Tuhan pengen banget melayani Dia tapi aku cerita sama mamaku tentang kesiapanku untuk melayani dan minta sama Tuhan bahwa aku mau dipakai dan kalau Tuhan mau pakai aku minta supaya Tuhan persiapkan aku untuk dapat melayaniNya dengan kesungguhan hati. Karena yang aku pikir melayani Tuhan itu ga main-main, bukan masalah harga diri atau nama baik namun nama Tuhan yang dipermuliakan. Aku ga mau kalau aku melayani Tuhan setengah-setengah. Kalau kata pendeta di gereja, melayani Tuhan harus dengan hati yang hancur. Dan tadi aku cerita sama mama kalau aku sadar sekarang aku pun sedang di proses Tuhan, bagaimana Tuhan sedang merendahkan hatiku untuk aku dapat melayaniNya. Aku diberi tahu tentang bagaimana keadaanku dan keadaan orang-orang sekelilingku dengan sikap hatiku yang sekarang karena aku teringat memang itu aku sendiri yang meminta pada Tuhan Yesus. Dan akhirnya mamaku cerita bahwa mamaku juga punya hati untuk melayani dan dia bertanya pada Tuhan bagaimana kalau dia melayani Tuhan. Mamaku mendapatkan bahwa jawaban Tuhan adalah pertama-tama mamaku harus melayani keluarga dulu. Dan memang setelah mamaku berhenti menjadi pramugari dan menerima Tuhan Yesus, banyak perkara yang terjadi dalam keluarga contohnya beberapa anggota keluarga sakit. Dan disitulah mamaku merespon jawaban Tuhan dengan melayani keluarga untuk kemuliaan Tuhan. Aku menyadari dari cerita mama bahwa aku pun turut melayani keluarga kalau diingat-ingat, berarti lewat contoh mama akupun diproses lewat keluarga dulu. Dalam hal ini aku sama mamaku merasa bahwa situasi kita sama di dalam proses Tuhan untuk melayaniNya.

Aku sama mamaku selama ini belajar untuk ngga khawatir akan hidup kami, karena kami sadari penyertaanNya selalu ada, berkatNya selalu ada. Disaat aku sama mamaku benar-benar mencari wajahNya dan berusaha berkenan di hadapanNya, ada saja kasih karuniaNya yang mengalir dalam hidup kami. Bukan berarti aku ngga punya kekhawatiran, wajar sebagai manusia tetapi mama ada disampingku sekarang memberiku kekuatan sehingga imanku pun bertumbuh pada Tuhan Yesus.

Terima kasih Tuhan Yesus, hari ini aku sadari proses mama menerima Tuhan Yesus adalah salah satu hadiah terindah dari doa ku yang dijawab oleh kebaikan dan kemurahan hatiMu selama ini. Ditengah situasi yang tidak mudah aku masih bisa melihat kebesaranMu, penyertaanMu, kebaikanMu, kemurahanMu, kemuliaanMu dalam hidupku.

Praise The Lord!
God bless u

#AllisfromAbove

Selasa, 19 Januari 2016

Tidak dibiarkan selamanya goyah

Aku senang sekali hari ini karena setelah menonton khotbah Philip Mantofa di youtube ttg 'Hidup bebas dari kuatir', aku dikuatkan...
Pertama aku tau aku sedang banyak merenung, namun ada ayat Mazmur 55:22 "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau!  Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah"
Sekarang dengan mengingat ayat itu aku percaya bahwa aku yang sudah dibenarkan oleh darah Yesus, tidak akan dibiarkan selama-lamanya goyah.
Entah imanku goyah, kondisi mentalku goyah, apapun tidak akan Tuhan biarkan selama-lamanya goyah.
Aku hanya bisa menyerahkan rasa kuatirku pada Tuhan dan Ia akan memelihara aku.

Halleluyahh...
GBU

Minggu, 17 Januari 2016

Before 30 (Pdt. Philip Mantofa)-Kesembuhan Emosi

Aku barusan menonton Before 30 dari youtube Pdt. Philip Mantofa tentang Kesembuhan Emosi

Aku terhenyuh bagaimana Pak Philip menjelaskan ayat dari Mazmur bahwa orang yang emosi akibat kecewa dan menjadi korban, Tuhan bisa ubah lewat Roh Kudus-Nya menjadi seorang misionaris atau utusan atau hamba... Bagaimana perubahan hidup itu terjadi ketika kita membuka hati kita untuk Tuhan Yesus, mengakui masalah kita di hadapanNya dan berharap hanya pada Tuhan.

Jumat, 15 Januari 2016

Ku Takkan Menyerah

Aku tau jalanku selalu tersendat
Ku lewati hari demi hari
Dan kusadari bahwa,
Dia yang mempunyai rencana itu
akan membawa ku ke tempat yang indah
dan akan memberiku mahkota kemuliaan

Jika aku bisa lewati semua ini
Dengan penuh perjuangan
Dan mencapai garis akhir
Aku percaya disitu Tuhan disenangkan
Karena aku menyambut kemenanganku

Aku percaya jika aku tetap di dalamNya
Maka ketika aku lemah, aku kuat
Dan aku percaya bahwa,
tak ada yang mustahil bagi Dia
yang memberikan kekuatan hatiNya padaku

Aku akan berjanji dalam hatiku
Bahwa aku akan terus berusaha
mencintai Tuhan ku dengan segenap
hati, jiwa, pikiran dan kekuatanku.

Aku tau berulang kali
rasanya aku mau mengakhiri hidupku
Ya, memang tidak ada cara untuk itu
selain berserah dan mengandalkanNya
Ya Tuhan, Engkaulah perisaiku
Meskipun di tengah badai, gelombang,
serta lembah maut.
Kau ada, ya, Kau ada untukku

Dan aku,
Ku takkan menyerah.


Ku Takkan Menyerah - Angel Pieters

Kekuranganku ternyata adalah kelebihanku

Sejak 2009 aku didiagnosa depresi, aku selalu berdoa pada Tuhan untuk menyembuhkanku. Prosesnya memang tidak instan perlu waktu. Namun seiring berjalannya waktu diagnosa menjelaskan aku adalah orang dengan bipolar dan skizofrenia. Bipolar identik dengan moodku yang suka berubah secara drastis naik turun. Dan skizofrenia identik dengan halusinasi.

Aku tidak tau mengapa terjadi seperti ini pada akhirnya. Kupikir aku sehat dan normal seperti lainnya. Aku terus berdoa kebaikan apa yang bisa kudapat dengan semua ini. Lama-lama Tuhan menjelaskan lewat Roh Kudus-Nya bahwa apa yang kuderita ini untuk proses yang Tuhan izinkan memperlihatkan kebaikan dan kemuliaanNya.

Tidak sampai disitu, aku minta pada Tuhan untuk ditemukan dengan dokter yang mampu menanganiku dengan lembut hati dan menjelaskan bahwa semua baik-baik saja.
Akhirnya Tuhan mengabulkan, aku bertemu dokter yang dapat memahamiku. Bahwa skizofrenia ku bukanlah sebuah kekurangan, justru adalah kelebihanku yang orang lain tidak punya yang dimaksud adalah kesensitifanku. Dia seorang anak Tuhan yang menjadi dokter jiwa. Mungkin orang dunia mengatakan bahwa skizofreniaku ini adalah penyakit yang orang jarang temukan dan membuat orang-orang di sekitar menjauh. Namun ternyata dibalik semua itu Tuhan punya rencana yang lebih baik dan lebih indah. Bahwa penyakit pun bisa dibuatnya mempunyai arti dalam hidup kita menjadi kebaikan yang selama ini Tuhan inginkan agar kita merendahkan hati di hadapanNya.

Apapun itu walaupun aku belum bisa melihat rancangan Tuhan, imanku mengatakan bahwa semua akan indah pada waktuNya.


JBU

Selasa, 12 Januari 2016

Padang Gurun

Pada Hari Minggu kmrn, tema khotbah di gereja adalah "Padang Gurun adalah Jalan Yang Terbaik"
Padang gurun disini menggambarkan situasi hidup kita yang seolah tak ada jalan keluar atau terlihat seperti tidak ada harapan.
Dikatakan jalan terbaik oleh karena melewati padang gurun terdapat KEBAIKAN Tuhan, berikut 4 pokok kebaikan Tuhan yang dapat kita lihat saat melewati padang gurun:
1. Di padang gurun justru ada rancangan yang terbaik. Dan apa yang harus kita lakukan adalah bersyukur atas padang gurun yang kita alami karena Tuhan punya tujuan dan maksud tertentu serta melihat ke depan (masa depan)
2. Ada tuntunan dan penyertaan Tuhan yang berarti Tuhan juga ada dalam situasi dan keadaan yang sama.
3. Ada proses pendewasaan karakter. Tuhan merendahkan hati dan mencobai untuk mengetahui apa isi hati kita (Ul 8:2-3). Bahwa apakah kita berpegang pada perintahNya atau tidak dan untuk membuat kita mengerti, manusia hidup bukan dari roti saja namun dari apa yang diucapkan Tuhan. Yang harus kita lakukan adalah taati perintahNya.
4. Ada banyak keajaiban.

Jadi jika kita berada dalam situasi padang gurun, percayalah bahwa Tuhan kita Tuhan Immanuel yang selalu beserta kita dan tetap yakin bahwa Tuhan itu baik.

GBU